MENGETAHUI KANDUNGAN SURAH AL-KAFIRUN | SAHABAT PENGETAHUAN
Minggu, 28 Mei 2023
Tulis Komentar
Kandungan Surah Al Kafirun
Surah Al Kafirun diturunkan berkaitan dengan orang-orang kafir yang mengutus beberapa utusan untuk berdialog dan berkompromi dengan Nabi Muhammad SAW Dialog ini dimaksudkan untuk menjatuhkan Nabi Muhammad SAW dan agar kaum muslimin kembali pada ajaran nenek moyang atau menyembah berhala Dalam dialog ini kaum kafir mengusulkan kepada Rasulullah SAW untuk berkompromi dengan cara berganti ganti praktik ibadah, Selama satu tahun kaum kafir akan mengikuti Rasulullah menyembah Allah SWT. Pada tahun berikutnya Rasulullah dan umat Islam yang mengikuti kaum kafir menyembah berhala Allah SWT menurunkan surah Al Kafirun untuk menjawab kompromi yang diajukan oleh orang-orang kafir Surah Al Kafirun merupakan penegasan larangan mencampuradukkan aqidah dan keimanan Islam dengan ajaran agama.
Pada ayat pertama dalam surah Al Kafirun Allah SWT menjelaskan bahwa kemumian ketauhidan harus dijaga. Hal ini dicontohkan ketika zaman Rasulullah SAW, ada seseorang meninggal dunia dan orang yang beragama Yahudi, jenazah tersebut lewat di hadapan Rasulullah SAW, seketika itu pun Rasulullah SAW. berhenti sejenak sebagai penghormatan atas jenazah yang lewat di hadapannya. Hal tersebut dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai bukti toleransi terhadap sesama. Namun, dalam bertoleransi kita tidak boleh mencampuradukkan masalah aqidah. Aqidah merupakan bagian inti dari suatu agama. Maka dari itu, Allah SWT menurunkan surah Al Kafirun sebagai penjelasan atas hal terebut.
Kemurnian aqidah Islam harus dijaga Inilah kandungan pertama surah Al Kafirun, yaitu ikrar kemurian tauhid Tidak ada yang dapat menyamai Kebenaran aqidah Islam Oleh karena itu. Allah SWT melarang hamba-Nya mencampuradukkan aqidah dan keimanan yang ia anut dengan keyakinan umat lain.
Kandungan ayat kedua surah Al Kafirun adalah ikrar penolakan terhadap semua beritas praes peribadatan kepada selain Allah SWT yang dilakukan oleh orang-orang kafir islam menganjurkan umatnya untuk bertoleransi Namun, jika sudah menyangkut masalah aqidah, keimanan, dan ibadah, Islam tidak lagi mengenal toleransi.
Keragaman dan perbedaan keyakinan merupakan realita yang tidak dapat ditolak Keragaman dan perbedaan secara realita akan tetap ada hingga akhir dunia Perhatikan firman Allah SWT berikut.
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةًوَلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ (هود : ۱۱۸)
Artinya:
"Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat)." (QS Hüd [11] : 118).
"Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat)." (QS Hüd [11] : 118).
Ayat keenam surah Al Kafirun menegaskan bahwa bagimu agamamu dan bagiku agamaku Ayat ini menyatakan ikrar dan ketegasan sikap setiap muslim terhadap orang kafir Islam tidak mengenal toleransi atau kompromi dalam bidang aqidah dan ibadah Islam melarang pencampuradukan aqidah Islam dengan agama lain. Tauhid tidak dapat dicampuradukkan dengan syirik.
Secara umum surah Al Kafirun mengandung makna toleransi terhadap agama lain dan kepercayaannya Toleransi ini berarti pengakuan tentang adanya realita perbedaan agama dan keyakinan, bukan pengakuan pembenaran terhadap agama dan keyakinan selain Islam Islam adalah agama yang benar dan tidak ada yang dapat menyamai syariat Islam Surah Al Kafirun merupakan pedoman bagi umat Islam dalam bersikap menghadapi perbedaan yang ada. Selain itu, surah Al Kafirun juga merupakan pedoman dalam meletakkan hubungan sosial Perbedaan agama dan keyakinan tidak menutup jalan untuk tolong-menolong Perbedaan agama dan keyakinan tidak menjadi alasan untuk bermusuhan.
Dendam dan permusuhan antargolongan tidak bermanfaat. Dendam dan permusuhan hanya mendatangkan kesengsaraan dan kerugian. Ketenangan dan kedamaian sirna oleh dendam dan permusuhan. Perbedaan dan keragaman harus disikapi dengan bijaksana. Kita tidak mengganggu penganut agama lain dan tidak mau diganggu oleh penganut agama lain. Meskipun dianjurkan bertoleransi, kita harus tetap memiliki keyakinan penuh pada keimanan dan agama yang kita anut. Hanya Islam agama yang diridhai Allah SWT.. Jangan sampai sikap toleransi yang kita tunjukkan melunturkan keyakinan terhadap agama sendiri.
Kesimpulan yang dapat diambil dari surah Al Kafirun sebagai berikut.
1. Islam mengakui realita keberadaan agama dan keyakinan lain.
2. Islam mengizinkan umatnya berinteraksi dengan umat nonmuslim dalam bidang muamalah.
3. Islam melarang toleransi dalam bidang aqidah dan ibadah.
4. Islam secara tegas menolak segala bentuk kemusyrikan, ritual ibadah, atau hukum yang terdapat dalam agama lain.
Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "MENGETAHUI KANDUNGAN SURAH AL-KAFIRUN | SAHABAT PENGETAHUAN"
Posting Komentar