MASA KANAK-KANAK NABI MUHAMMAD SAW | SAHABAT PENGETAHUAN
Rabu, 17 Mei 2023
Tulis Komentar
Hai Sahabat Pengetahuan.
Kelahiran nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW termasuk anggota kabilah Bani Hasyim Karena kakek buyutnya adalah Hasyim Dikalangan suku Quraisy. kabilah Bani Hasyim memiliki kedudukan yang tinggi. Selain dikenal karena kebaikan akhlaknya. Kakek nabi Muhammad saw. Abdul Mutholib, adalah salah satu petinggi suku Quraisy Meskipun demikian, Bani Hasyim tergolong kabilah yang sederhana.
Abdul Mutholib menjabat sebagai siqoyah atau pengawas sumur Zamzam, Tugasnya adalah mengawasi dan menyediakan air yang dibutuhkan oleh para pengunjung Ka'bah.
Abdul Muthalib memiliki 10 putra. Salah satu putranya adalah Abdullah, yang merupakan Ayah nabi Muhammad saw. Sedangkan Ibunda Rasulallah adalah Siti Aminah Siti aminah adalah putri Wahab berasal dari kabilah Bani Zuhrah. Silsilah ayah dan ibu rasulallah bertemu pada kakek yang kelima bernama Kilab. Oleh karena itu. Nabi Muhammad saw merupakan keturunan nabi Ismail as dan nabi Ibrahim as baik dari garis ayah maupun Ibu Suku Quraisy ketika itu membanggakan Abdul Mutthalib, kakek Rasulullah dengan keturunan dan kekayaannya. Ketika itu, Abdul Mutthalib bernazar seandainya Allah memberinya rezeki sepuluh anak laki-laki, maka ia akan menyembelih seseorang dari mereka untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Keinginannya itu terpenuhi, ia dikaruniai sepuluh orang anak laki-laki yang salah satunya bernama Abdullah, ayahanda Rasulullah.
Paman-paman Rasulallah yang terkenal sebagai sahabat yang mulia adalah Ibnu Abbas dan Hamzah. Sedangkan paman yang selalu melindungi beliau adalah Abu Thalib atau ayahanda Sahabat Ali Sedangkan paman yang selalu menentang dakwah Islam adalah abdul uzza atau yang lebih dikenal dengan Abu Lahab.
Tatkala Abdul Mutthalib hendak melaksanakan nazarnya, orang- orang menghadangnya untuk mencegahnya agar tidak menjadi tradisi bagi mereka. Setelah itu, mereka bersepakat untuk mengundi nasib (dengan anak panah) antara Abdullah dan sepuluh ekor unta sebagai tebusannya. Kemudian mereka menambah jumlah unta ketika anak panah undian berpihak pada Abdullah, lalu mereka melakukan undian lagi dan anak panah selalu mengenai bagian Abdullah hingga kesepuluh kalinya. Sampai akhirnya anak panah tersebut berpihak kepada unta yang telah mencapai 100 ekor. Akhirnya, mereka pun menyembelih unta.
Abdullah adalah putra Abdullah Mutthalib yang paling ia cintai. terlebih setelah peristiwa penebusan itu, dan setelah dia dewasa dan tampak pada keningnya pancaran-pancaran sinar yang tidak dijumpai pada orang lain. Ketika Abdullah telah beranjak dewasa, ayahandanya memilihkannya seorang gadis dari Bani Zuhrah yang bernama Aminah binti Wahab lalu menikahkan keduanya. Setelah pernikahan itu, kilatan cahaya yang memancar dari dahinya hilang dan pindah menetap di dalam perut Aminah.
Abdullah telah menjalankan tugas dalam mengarungi bahtera kehidupan ini, dan setelah tiga bulan dari kehamilan Aminah yang mengandung Rasulullah, Abdullah keluar kota bersama rombongan dagang ke negeri Syam. Dalam perjalan pulang, ia menderita sakit keras sehingga ia menetap di Madinah dengan paman-pamannya dari Bani Najjar. Disinilah, akhirnya ajal menjemputnya dan disini pula ia dikebumikan.
Masa-masa kehamilan telah usai, hari melahirkan telah tampak. Namun, Aminah tidak merasakan sakit yang biasa dirasakan oleh para wanita ketika melahirkan. Menjelang fajar, tepatnya pada hari senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal 571 M. yang bertepatan dengan tahun gajah, Aminah pun melahirkan anaknya. Rasulallah lahir pada hari senin dalam keadaan sudah berkhitan.
Abdul Mutholib menjabat sebagai siqoyah atau pengawas sumur Zamzam, Tugasnya adalah mengawasi dan menyediakan air yang dibutuhkan oleh para pengunjung Ka'bah.
Abdul Muthalib memiliki 10 putra. Salah satu putranya adalah Abdullah, yang merupakan Ayah nabi Muhammad saw. Sedangkan Ibunda Rasulallah adalah Siti Aminah Siti aminah adalah putri Wahab berasal dari kabilah Bani Zuhrah. Silsilah ayah dan ibu rasulallah bertemu pada kakek yang kelima bernama Kilab. Oleh karena itu. Nabi Muhammad saw merupakan keturunan nabi Ismail as dan nabi Ibrahim as baik dari garis ayah maupun Ibu Suku Quraisy ketika itu membanggakan Abdul Mutthalib, kakek Rasulullah dengan keturunan dan kekayaannya. Ketika itu, Abdul Mutthalib bernazar seandainya Allah memberinya rezeki sepuluh anak laki-laki, maka ia akan menyembelih seseorang dari mereka untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Keinginannya itu terpenuhi, ia dikaruniai sepuluh orang anak laki-laki yang salah satunya bernama Abdullah, ayahanda Rasulullah.
Paman-paman Rasulallah yang terkenal sebagai sahabat yang mulia adalah Ibnu Abbas dan Hamzah. Sedangkan paman yang selalu melindungi beliau adalah Abu Thalib atau ayahanda Sahabat Ali Sedangkan paman yang selalu menentang dakwah Islam adalah abdul uzza atau yang lebih dikenal dengan Abu Lahab.
Tatkala Abdul Mutthalib hendak melaksanakan nazarnya, orang- orang menghadangnya untuk mencegahnya agar tidak menjadi tradisi bagi mereka. Setelah itu, mereka bersepakat untuk mengundi nasib (dengan anak panah) antara Abdullah dan sepuluh ekor unta sebagai tebusannya. Kemudian mereka menambah jumlah unta ketika anak panah undian berpihak pada Abdullah, lalu mereka melakukan undian lagi dan anak panah selalu mengenai bagian Abdullah hingga kesepuluh kalinya. Sampai akhirnya anak panah tersebut berpihak kepada unta yang telah mencapai 100 ekor. Akhirnya, mereka pun menyembelih unta.
Abdullah adalah putra Abdullah Mutthalib yang paling ia cintai. terlebih setelah peristiwa penebusan itu, dan setelah dia dewasa dan tampak pada keningnya pancaran-pancaran sinar yang tidak dijumpai pada orang lain. Ketika Abdullah telah beranjak dewasa, ayahandanya memilihkannya seorang gadis dari Bani Zuhrah yang bernama Aminah binti Wahab lalu menikahkan keduanya. Setelah pernikahan itu, kilatan cahaya yang memancar dari dahinya hilang dan pindah menetap di dalam perut Aminah.
Masa-masa kehamilan telah usai, hari melahirkan telah tampak. Namun, Aminah tidak merasakan sakit yang biasa dirasakan oleh para wanita ketika melahirkan. Menjelang fajar, tepatnya pada hari senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal 571 M. yang bertepatan dengan tahun gajah, Aminah pun melahirkan anaknya. Rasulallah lahir pada hari senin dalam keadaan sudah berkhitan.
Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "MASA KANAK-KANAK NABI MUHAMMAD SAW | SAHABAT PENGETAHUAN"
Posting Komentar